Soil Investigasi dengan Alat DCPT (Sondir 2.5 ton) Berdasarkan SNI 2827:2008

 



1. TUJUAN

Untuk mengetahui kedalaman lapisan tanah keras dan sifat daya dukung maupun daya lekat setiap kedalaman.

Dimana perlawanan penetrasi konus adalah perlawanan tanah terhadap ukuran konus yang dinyatakan dalam gaya per satuan luas (kg/cm2). Hambatan lekat (Friction) adalah perlawanan geser tanah terhadap selubung konus yang dinyatakan dalam gaya per satuan panjang (kg/cm).


2. RUANG LINGKUP

SOP ini membahas tentang tata cara pengujian sondir menuru SNI 2827:2008 Cara Uji Penetrasi Lapangan dengan Alat Sondir.


3. URAIAN UMUM

Uji sondir atau dikenal dengan uji penetrasi kerucut statis banyak digunakan di Indonesia. Pengujian ini merupakan suatu pengujian yang digunakan untuk menghitung kapasitas dukung tanah. Nilai-nilai tahanan kerucut statis atau hambatan konus (qc) yang diperoleh dari pengujian dapat langsung dikorelasikan dengan kapasitas dukung tanah (Hardiyatmo, 1992). Pada uji sondir, terjadi perubahan yang kompleks dari tegangan tanah saat penetrasi sehingga hal ini mempersulit interpretasi secara teoritis. Dengan demikian meskipun secara teoritis interpretasi hasil uji sondir telah ada, dalam prakteknya uji sondir tetap bersifat empiris (Rahardjo, 2008).

Keuntungan uji sondir (Rahardjo, 2008) :

o Cukup ekonomis dan cepat.

o Dapat dilakukan ulang dengan hasil yang relatif hampir sama.

o Korelasi empirik yang terbukti semakin andal.


Kekurangan uji sondir :

o Tidak didapat sampel tanah.

o Kedalaman penetrasi terbatas.

o Tidak dapat menembus kerikil atau lapis pasir yang padat.


4. DEFINISI ALAT

Cone Penetration Test (CPT) atau lebih sering disebut sondir adalah salah satu survey lapangan yang berguna untuk memperkirakan letak lapisan tanah keras. Dari tes ini didapatkan nilai perlawanan penetrasi konus. Perlawanan penetrasi konus adalah perlawanan tanah terhadap ujung konus yang dinyatakan dalam gaya per satuan luas. Sedangkan hambatan lekat adalah perlawanan geser tanah terhadap selubung bikonus dalam gaya per satuan panjang. Nilai perlawanan penetrasi konus dan hambatan lekat dapat diketahui dari bacaan pada manometer

Komponen utama sondir adalah konus yang dimasukkan kedalam tanah dengan cara ditekan. Tekanan pada ujung konus pada saat konus bergerak kebawah karena ditekan, dibaca pada manometer setiap kedalaman 20 cm. Tekanan dari atas pada konus disalurkan melalui batang baja yang berada didalam pipa sondir (yang dapat bergerak bebas, tidak tertahan pipa sondir). Demikian juga tekanan yang diderita konus saat ditekan kedalam tanah, diteruskan melalui batang baja didalam pipa sondir tersebut ke atas, ke manometer.


Adapun peralatan yang harus dipersiapkan sebelum melakukan pekerjaan sondir ini, antara lain :
1) 1 set peralatan sondir, yang terdiri dari :
  a) Alat uji sondir manual 2,5 ton.


  b) Manometer 60 kg/cm2. 

  c) Manometer 250 kg.cm/2.

  d) Sounding Rod (Setang Sondir).
  e) Plunger Rod (isi setang sondir).

  f) Push conector (alat tekan setang)
  g) Pull conector (alat tarik setang)

  h) Conus Biconus.

  i) Angkur dan pengunci.


2) Peralatan tambahan
  a) Oli Hidrolik
  b) Kunci Inggris
  c) Kunci Pipa 
  d) Cangkul
  e) Linggis
  f) Oli bekas



5. LANGKAH PELAKSANAAN SOP
Sebelum melaksanakan proses pengujian sondir, diwajibkan untuk mematuhi Standar Operational Procedure (SOP) yang telah ditetapkan.

5.1 Persiapan pengujian
Lakukan persiapan pengujian sondir di lapangan dengan tahapan sebagai berikut:
a) Siapkan lubang pada lokasi titik sondir untuk penusukan konus pertama kalinya, biasanya digali dengan linggis sedalam sekitar 5 cm;
b) Untuk 1 titik pengujian sondir mewakili luasan 1000 m2
c) Masukkan 4 buah angker ke dalam tanah pada kedudukan yang tepat sesuai dengan letak rangka pembeban;
d) Setel rangka pembeban, sehingga kedudukan rangka berdiri vertikal;
e) Pasang manometer;
f) Periksa sistem hidraulik dengan menekan piston hidraulik menggunakan kunci piston, dan jika kurang tambahkan oli serta cegah terjadinya gelembung udara dalam sistem;
g) Tempatkan rangka pembeban, sehingga penekan hidraulik berada tepat di atasnya;
h) Pasang balok-balok penjepit pada jangkar dan kencangkan dengan memutar baut pengecang, sehingga rangka pembeban berdiri kokoh dan terikat kuat pada permukaan tanah. Apabila tetap bergerak pada waktu pengujian, tambahkan beban mati di atas balok-balok penjepit;
i) Sambung konus ganda dengan batang dalam dan pipa dorong serta kepala pipa  dorong; dalam kedudukan ini batang dalam selalu menonjol keluar sekitar 8 cm di atas kepala pipa dorong. Jika ternyata kurang panjang, bisa ditambah dengan potongan besi berdiameter sama dengan batang dalam.

5.2 Prosedur pengujian
5.2.1 Pengujian penetrasi konus
Lakukan pengujian penetrasi konus ganda dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a) Tegakkan batang dalam dan pipa dorong di bawah penekan hidraulik pada kedudukan yang tepat;
b) Dorong/tarik kunci pengatur pada kedudukan siap tekan, sehingga penekan hidraulik hanya akan menekan pipa dorong;
c) Putar engkol searah jarum jam, sehingga gigi penekan dan penekan hidraulik bergerak turun dan menekan pipa luar sampai mencapai kedalaman 20 cm sesuai interval pengujian;
d) Pada tiap interval 20 cm lakukan penekanan batang dalam dengan menarik kunci pengatur, sehingga penekan hidraulik hanya menekan batang dalam saja;
e) Putar engkol searah jarum jam dan jaga agar kecepatan penetrasi konus berkisar antara 10 mm/s sampai 20 mm/s ± 5. Selama penekanan batang pipa dorong tidak boleh ikut turun, karena akan mengacaukan pembacaan data.

5.2.2 Pembacaan hasil pengujian
Lakukan pembacaan hasil pengujian penetrasi konus sebagai berikut:
1) Baca nilai perlawanan konus pada penekan batang dalam sedalam kira-kira 4 cm pertama  dan catat pada formulir;
2) Baca jumlah nilai perlawanan geser dan nilai perlawanan konus pada penekan batang sedalam kira-kira 4 cm yang ke-dua dan catat pada formulir.

5.2.3 Pengulangan langkah-langkah pengujian
Ulangi langkah-langkah pengujian di atas hingga nilai perlawanan konus mencapai ≥200 kg/cm2 atau hingga kedalaman maksimum 20 m s.d 30 m tercapai. Hal ini berlaku baik untuk sondir ringan ataupun sondir berat.

4.1.1 Penyelesaian pengujian
a) Cabut pipa dorong, batang dalam dan konus ganda dengan mendorong/menarik kunci pengatur pada posisi cabut dan putar engkol berlawanan arah jarum jam.
b) Catat setiap penyimpangan pada waktu pengujian.




Contoh Hasil Pengujian Sondir Test



Untuk soil decription berdasarkan pada Roberson Chart, dengan menghubungkan nilai qc dan Rf.





 

Jika membutuhkan jasa Soil Investigasi untuk wilayah Sumbagsel bisa kunjungi web https://cvglobalengineering.co.id/



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soil Investigasi dengan Alat Bor Mesin N-SPT Berdasarkan SNI 4153:2008

Cara uji CBR (California Bearing Ratio) lapangan Berdasarkan SNI 1738:2011