Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2022

Cara uji CBR (California Bearing Ratio) lapangan Berdasarkan SNI 1738:2011

Gambar
1.Ruang lingkup Menetapkan penentuan nilai CBR (California Bearing Ratio) langsung di tempat dengan membandingkan tegangan penetrasi pada suatu lapisan/bahan tanah dengan tegangan penetrasi bahan standar. Cara uji ini digunakan untuk mengukur kekuatan struktural tanah dasar, lapis fondasi bawah dan lapis fondasi yang digunakan dalam perencanaan tebal perkerasan jalan. Data lain yang harus diperoleh pada waktu dan tempat yang sama adalah kadar air dan kepadatan. Tata cara pelaksanaan pengujian sesuai dengan metode pengujian kadar air tanah dengan alat Speedy, SNI 03-1965.1-2000 dan metode pengujian kepadatan lapangan dengan alat konus pasir, SNI 03-2827-1992. Bila pengujian CBR Lapangan tidak dapat dilakukan di lapangan maka nilai CBR dapat diperoleh dengan pengujian CBR Laboratorium. Benda uji yang digunakan untuk CBR Laboratorium merupakan benda uji undisturbed. Tata cara pelaksanaan pengujian sesuai dengan metode pengujian CBR laboratorium, SNI 03-1744-1989. Standar ini tidak mencant

Soil Investigasi dengan Alat DCPT (Sondir 2.5 ton) Berdasarkan SNI 2827:2008

Gambar
  1. TUJUAN Untuk mengetahui kedalaman lapisan tanah keras dan sifat daya dukung maupun daya lekat setiap kedalaman. Dimana perlawanan penetrasi konus adalah perlawanan tanah terhadap ukuran konus yang dinyatakan dalam gaya per satuan luas (kg/cm2). Hambatan lekat (Friction) adalah perlawanan geser tanah terhadap selubung konus yang dinyatakan dalam gaya per satuan panjang (kg/cm). 2. RUANG LINGKUP SOP ini membahas tentang tata cara pengujian sondir menuru SNI 2827:2008 Cara Uji Penetrasi Lapangan dengan Alat Sondir. 3. URAIAN UMUM Uji sondir atau dikenal dengan uji penetrasi kerucut statis banyak digunakan di Indonesia. Pengujian ini merupakan suatu pengujian yang digunakan untuk menghitung kapasitas dukung tanah. Nilai-nilai tahanan kerucut statis atau hambatan konus (qc) yang diperoleh dari pengujian dapat langsung dikorelasikan dengan kapasitas dukung tanah (Hardiyatmo, 1992). Pada uji sondir, terjadi perubahan yang kompleks dari tegangan tanah saat penetrasi sehingga hal ini mempe

Soil Investigasi dengan Alat Bor Mesin N-SPT Berdasarkan SNI 4153:2008

Gambar
  1.   TUJUAN Dalam desain struktur tanah fondasi sering dilakukan analisis stabilitas dan perhitungan desain fondasi suatu bangunan dengan menggunakan parameter tanah baik tegangan total maupun tegangan efektif, dan identifikasi tanah. Dalam melakukan uji penetrasi lapangan dengan SPT ini digunakan metode pengujian penetrasi dengan SPT (SNI 03-4153-1996) yang dapat berlaku untuk tanah. Peralatan uji penetrasi ini antara lain terdiri atas peralatan penetrasi dengan SPT , bahan penunjang uji, dan perlengkapan lainnya.   Tujuannya adalah untuk memperoleh parameter perlawanan penetrasi lapisan tanah di lapangan dengan SPT , yang dapat dipergunakan untuk identifikasi perlapisan tanah yang merupakan bagian dari desain fondasi. 2. RUANG LINGKUP SOP ini membahas tentang cara Boring N-SPT yang mengacu pada SNI 4153:2008 “ Cara uji penetrasi lapangan dengan SPT ” . SOP ini menguraikan tentang prinsip-prinsip cara uji penetrasi lapangan dengan SPT meliputi: sistem peralatan uji pene